Sihotang : Semua Makhluk Adalah Fenomena Dzatulloooh

Khalifah Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si. ( Foto : Agus R )




MEDAN || Medanbintang.online - Kepala Laboratorium Fisika Inti (Nuclear), F-MIPA, Universitas Sumatera Utara, Khalifah Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si, dipanggil sebagai saksi ahli dalam sidang perkara tindakan melawan hukum,(Onrechtmatig Daad) dengan Nomor Perkara : 403/Pdt.G/2023/PN-Mdn, di Pengadilan Negeri Medan, pada Kamis (21/09/23), sekitar pukul 09.00 WIB,.Jalan Pengadilan No.8, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

Dalam Majelis Sidang tersebut, Sihotang menjelaskan kaitan antara “God Particle" adalah istilah yang sering digunakan untuk merujuk kepada Boson Higgs. Boson Higgs adalah partikel subatom yang ditemukan pada tahun 2012 di CERN (Organisasi Penelitian Nuklir Eropa) melalui eksperimen di Large Hadron Collider (LHC).Istilah "God Particle" sebenarnya bukan istilah ilmiah resmi. Istilah ini diciptakan oleh Fisikawan Leon Lederman dalam bukunya yang berjudul "The God Particle : If the Universe Is the Answer, What Is the Question?" yang diterbitkan pada tahun 1993. Lederman menggunakan istilah ini untuk menggambarkan pentingnya Boson Higgs dalam menjelaskan bagaimana partikel dasar memperoleh massa dalam alam semesta. 

Istilah "God Particle" digunakan karena, dalam bukunya, Lederman mengatakan bahwa Boson Higgs adalah partikel yang akan menjelaskan "misteri dari segala sesuatu" dalam Fisika Partikel Elementer (Elementary Particle Physics).

Meskipun istilah "God Particle" telah digunakan secara populer, banyak fisikawan dan ilmuwan partikel menghindari penggunaan istilah ini karena dinilai kurang tepat dan bisa menimbulkan konotasi yang salah. 
Namun, secara teknis, "God Particle" merujuk kepada Boson Higgs, yang memainkan peran kunci dalam Model Standar Fisika Partikel Elementer untuk menjelaskan asal usul massa dalam alam semesta. 

Sementara itu Partikel Stranger adalah jenis partikel sub-atom yang memiliki Sifat Aneh (Stranger) dalam fisika partikel. 

Istilah "stranger" adalah label yang digunakan untuk salah satu jenis quark, yaitu quark "strange" (s), yang termasuk dalam quark familly." 

Salah satu contoh Partikel Stranger adalah Meson Stranger (K-Meson) dan Hiperon Strange, yang ada dalam diri manusia yang terdiri dari massa partikel yang terbentuk dalam wujud jasmani (physics)/ (berbentuk yang dapat dilihat) namun apabila terurai dalam Proses Ionisasi dalam skala nano hingga yocto size particle, maka sesuatu benda/materi akan menjadi Cahaya. 
Gambaran inilah yang menjadi dasar adanya Ketauhidan kepada Asma', Sifat, 'Af'al dan Fenomena Dzatuloooh. 

Selain itu dalam Majelis sidang dikemukakan sesuai bidang keahliannya yaitu Research Cluster ; Fisika Sains Bahan (meta) (Meta-materials Physics), Ilmu Hiper-Metafisika Tasawuf (Hyper Meta-physics Sufism) sebagai (Pembelajar, Peneliti dan Pengamal Tarekat Tasawuf ), bahwa setiap organ manusia sudah memiliki Kalimah Tauhid, yaitu ; Alif, Lam- Lam Ha.

Kajian Metafisika dalam tubuh manusia diantaranya ada terdapat 8 titik organ yang memilki energi dan rasa-dirasa jika di-aktifkan(activated) dengan Kalimah Tauhid Alif Lam-Lam Ha, (dzikir, tafakkur dan tazakkur) dan membangkitkan Nur Muhammad sebagai Fenomena Dzatulloooh, yaitu seperti ; Jantung, pada Sinoatrial node, dan  Lidah dengan ditekuk ke atas langit-langit rongga mulut yang tersambung (connected) kepada Organ Sela-Turcica dan Hormon Pituitary sebagai Master Gland sehingga terjadi peristiwa bio listrik magnet tubuh,  sambil dzikir mata hati (Siiir) merasakan aliran darah yang mengalir ke jantung, otak, paru-paru dan seluruh organ / pembuluh darah (anatomi & fisiologi) lainnya dalam tubuh manusia.

Kita memiliki jantung yang sama dengan manusia lainnya meskipun berbeda Agama, Suku dan Ras, yang menandakan secara Fisika dan Metafisika bahwa denyutan jantung manusia sama, yang terdapat dalam diagram EKG (Electrocardigraph) gelombang denyut jantung terukir (naqsaband) huruf Alif, Lam-Lam, Ha (AlloooH). Berarti semua manusia memilki Nur Muhammad (dalam pemahaman Sufistik).

Oleh itu maka secara otomatis pula akan Sinoatrial Node Jantung dalam tubuh kita dapat mengaktifkan atau semacam Pusat Pemancar yang menghubungkan (connected) keseluruh tubuh (Transendental) sehingga timbul Energi dengan Rasa Di-rasa antara manusia sebagai makhluk dengan Penciptanya, yaitu Alloooh SWT. 
Disamping itu menurut Sihotang setiap manusia memilki Tauhidul Asma', Sifat, A'fal dan Fenomena  Dzatulloooh, namun tentunya tidaklah sama makhluk dengan Sang Pencipta nya, yaitu Alloooh SWT. 

Karena Alloooh Maha Segalanya, sementara manusia adalah makhluk "Laa Haula Wa-laa Quwwata Il-laa Billaahil 'Aliyil Azhim" yang artinya;" Tiada daya dan upaya kecuali Alloooh" yang hanya diperhidupkan kepada makhluk oleh – NYA.

Hal inilah yang harus difahami bersama, bahwa diri manusia  biasa termasuk Nabi Muhammad SAW, dipandang sebagai manusia luar biasa yang memilki kelebihan (istimewa) dari manusia lainnya, maka dengan Muhammad disebut dengan Insan Kamil Mukammil sedangkan manusia biasa disebut hanya insan kamil saja (kalaupun sampai derajatnya); 
Jadi pengertian Muhammad sama dengan Alloooh, nama Muhammad itu artinya nama yang Mulia, adalah merupakan salah satu nama Alloooh jua. 

Adapun derajat keshufian adalah untuk tidak membangsakan sesuatu kepada diri kita dan lain diri, karena diri insan sebagai makhluk biasa dan selain Alloooh tidak ada wujud (semu) yang pada hakikat nya, adalah Alloooh semata-mata. Pernyataan inilah yang di sampaikan oleh Syeikh Abdul Karim Al Jilli “Muhammad itu sama tapi tak serupa dengan Alloooh berarti Muhammad sebagai makhluk (insan kamil mukammil) yang tidak ada wujud pada dirinya, wujudnya adalah limpahan dari wujud Alloooh, yang terdapat dalam bukunya Insan Kamil yang telahpun  disetujui oleh MUI Pusat sebagai Kitab Pedoman bagi pengamal Tarekat Tasawuf.

Untuk itu, dalam perkara ini sebenarnya hanya masalah kesalah fahaman yang seharusnya tidak perlu diperlebar dan diselesaikan secara elegan, tidak ada pihak yang tersakiti/ di-zholimi kalau kita saling mau belajar tentang ilmu dan amaliah Tarekat Tasawuf ( Hakikat,Makrifat) dimana antara Syariat dan Tarekat Tasawuf tidak boleh saling menyalahkan apalagi menjustifikasi, dengan mengatakan aliran MPTTI sebagai sesat dengan adanya konfirmasi oleh Ketua / Pengurus MUI Sumut kepada  Buya Amran Wali, atas adanya selebaran yang ditanyakan pada acara Pra Muzhakaroh, di Asrama Haji beberapa bulan lalu, yang menyebutkan bahwa Muhammad sama dengan Alloooh. 

"Sebaiknya dari pihak Pengurus MUI, secara adabnya maulah / berkenan belajar lebih dalam lagi tentang keberadaan ilmu dan amalan Syariat, Tarekat,Hakikat, Makrifat serta berguru rohani kepada Mursyiduna agar dapat merasakan (rasa-dirasa/ dzauqiah) tentang kebesaran Alloooh dalam mata hatinya (sinoatrial node), jika mungkin sampai kepada tahapan yang tertinggi dimulai dari tingkat Hudhur Hati / Matahati, Syuhud, Fana’, Baqa’ sehingga Majzub agar merasakan Dzauq dan Tazalli terhadap Asma, Sifat Af’al serta fenomena Dzatulloooh yang ada dalam diri kita masing-masing sebagai Makrifatulloooh dan Makrifaturrasul," ujarnya.
( Gus )

Breaking News

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel akhir

Iklan Bawah Artikel