Audensi Tim Riset Rekayasa Sosial Disambut Baik Kepala BKAD Kabupaten Batubara
Ketua Tim Riset Rekayasa Sosial Dosen USU Dra. Dara Aisyah, M.Si, Ph. D Beraudensi di Kantor BKAD Kabupaten Batubara. ( Agus ) |
BATUBARA || Medanbintang.online - Audensi Tim Riset Rekayasa Sosial Dosen Universitas Sumatera Utara, yang di ketuai oleh Dra. Dara Aisyah, M.Si, Ph.D dan Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si,M.Si, kepada Kepala BKAD Kabupaten Batubara, Dr. Ir. H.Hakim Hasibuan,
Pertemuan tim peneliti Dosen USU ini dalam rangka, pengajuan program Tata Kelola Limbah di Kabupaten Batubara, dengan pemberdayaan masyarakat miskin, lansia dan disabilitas atau orang kurang upaya ( OKU ), dalam percepatan pengentasan kemiskinan menuju Kabupaten Batubara Zero Waste, ( Bebas Sampah ) Waste to Gold ( Sampah menjadi Emas ).
Tim Peneliti Rekayasa Sosial Dosen USU, disambut hangat oleh Dr. Ir. H. Hakim Hasibuan di ruangan kantor BKAD, pada Senin (15/05/2023) sekira pukul 10:00 WIB.
Dalam pertemuan itu, membahas persoalan sampah yang ada di Kabupaten Batubara, guna mencari solusi yang tepat guna, tepat sasaran dan sustainable dalam tata kelola limbah kota, desa dan daerah pesisir Kabupaten Batubara menjadi produk karbon, kalsium dan asap uap cair yang dapat diolah ke berbagai aplikasi produk karbon briket, tepung kalsium menjadi olahan makanan dan minuman yang berbasis inovasi kalsium.
Dra. Dara Aisyah, M.Si, Ph.D, Dosen USU Fakultas Ilmu Administrasi Publik dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa, sebelumnya telah dilaksanakan kerjasama dengan Nelayan, Pemerintahan dan Tim Riset Talenta USU atau disebut kerjasama Triple Helix dengan Masyarakat Nelayan Dusun Kuala Sipari dan Dusun Eru bersama Pemerintahan Desa Medang, Kecamatan Medang Deras, yaitu Sosialisasi dan Pelatihan Tata Kelola Limbah Pesisir.
Dari hasil sosialisasi dan pelatihan tersebut, telah terbukti bahwa bukan hanya masyarakat, namun kepada lansia serta penyandang disabilitas, dapat turut andil dalam mengolah limbah pesisir yang ada di sekitar Dusun Kuala Sipari dan Dusun Pematang Eru, yakni kulit kerang, kulit mentarang, kepah dari hasil tangkapan nelayan yang terbuang dapat dimanfaatkan menjadi tepung kalsium, tutur Dara Aisyah.
" Hal ini, dapat menunjang program Pemerintah Kabupaten Batubara, dalam percepatan pengentasan kemiskinan, melalui pemberdayaan masyarakat", jelas Dara Aisyah.
Kemudian, Dr. Muhammad Sontang Sihotang,S.Si, M.Si, menambahkan terkait mekanisme pelaksanaannya, ada beberapa tahapan proses atau fase-fase yang dapat dilakukan baik secara manual maupun menggunakan mesin pencacah limbah tanpa asap dan juga mobil truck sampah yang telah dimodifikasi dimana dapat langsung mengolah limbah yang masuk ke dalam mobil truk sampah menjadi produk karbon menjadi briket.
Sebelumnya, sangat penting dibuatkan laboratorium desa sebagai tempat masyarakat melakukan aktivitas mengolah limbah, secara manual maupun menggunakan alat pembakaran sampah tanpa asap yang dibutuhkan dan dibagikan kepada kelompok kerja di setiap masing-masing mulai dari lingkungan, desa/ kelurahan hingga kecamatan. Selanjutnya adalah bagi masyarakat akan diberikan sejumlah limbah dan alat-alat manual sederhana, seperti, alu/ lesung, Tampa, wadah menampung tepung kalsium, serta saringan.
Dengan tehnik dasar-dasar pengolahan ini, diharapkan masyarakat miskin, lansia dan disabilitas akan lebih produktif / menghasilkan secara finansial memiliki nilai tambah, namun secara medis juga disebut sebagai Treatment Occupation Therapy.
Terpisah, Dr. Ir. H. Hakim Hasibuan, menyambut baik apa yang disampaikan oleh tim riset dosen USU. Menurutnya hal ini dapat saja mungkin dilakukan dan diupayakan, namun sesuai prosedurnya, pengajuan ini akan disampaikan kepada Bupati Batubara agar dimasukkan dalam tahapan perencanaan anggaran yang dibutuhkan dalam program tata kelola limbah ini.
Harapan kedepannya apa yang menjadi riset dari Tim dosen ini akan terealisasi dan dapat mendukung program Pemerintah Kabupaten Batubara menuju Batubara Zero Waste serta percepatan pengentasan kemiskinan. Tutup Dr. Ir. H. Hakim Hasibuan.
( Gus )