Proyek Ruas Jalan Roi-roi Tahun 2022 Tak Tepat Waktu, Diprotes Masyarakat

Proyek ruas jalan menuju Roi-roi



Nias Utara||Medanbintang.online - Salah satu azas manfaat dari pembangunan infrastruktur jalan adalah meningkatkan kelancaran aktifitas masyarakat setiap saat.Hal ini yang dirasakan langsung oleh ratusan jiwa warga yang memilih tetap tinggal di daerah pegunungan Laraga Roi-Roi sejak 60 tahun silam. Pasalnya,niat baik pemerintah dalam hal ini Pemkab Nias Utara untuk membuka akses jalan di daerah tersebut bukan kali pertama.

Ketiga kalinya untuk tahun 2022 lalu,Pemerintah Kabupaten Nias Utara menyediakan anggaran yang bersumber dari pinjaman daerah ke Bank Sumut Rp 6.8 miliar lebih. Tetapi pada kenyataanya proyek yang bernilai miliaran rupiah itu panen protes dan di duga tidak sesuai beberapa item yang harus dikerjakan sebagaimana yang tertulis di plang papan proyek dan terkesan menyia-yiakan niat baik Bupati Nias Utara.

Sesuai informasi yang berhasil dirangkum awak media baru-baru ini selama beberapa hari nginap di lokasi menyebutkan asal muasal kekesalan warga setempat berujung protes adalah pihak rekanan belum melakukan pendekatan kepada warga terkait tanah dan tanaman mereka yang ikut di rusak alat berat saat awal pekerjaan hingga hampir selesai. "Iya pak.Tanah kami dan tanaman kami yang sudah puluhan tahun ditanam orang tua habis begitu saja tanpa ada basa-basi dari rekanan,"keluh warga yang minta namanya jangan ditulis.

Selain itu lanjut warga yang kelihatan mukanya mulai memerah,masih banyak sejumlah kejanggalan dalam melaksanakan proyek tersebut seperti pasir yang dipakai dari pasir laut,batunya juga diragukan bahkan volume pekerjaan jalan drastis berkurang dari volume yang seharusnya dikerjakan rekanan.Kemudian termasuk limit waktu seharusnya 90 hari kalender penyelesaian pekerjaan terhitung dari 23 September 2022.Kenyataannya sudah diperpanjang tetap belum selesai dikerjakan,katanya kesal.

Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kadis PUPR Nias Utara Onahia Telaumbanua Rabu,(1/02/2023) mengatakan paket proyek ke arah Roi-Roi memang belum selesai dikerjakan rekanan. Namun pihaknya sudah memberikan kesempatan kepada rekanan perpanjangan waktu, katanya.

Sebenarnya lanjut Onahia bisa saja kontrak diputus.Tapi masih diberi kesempatan kepada rekanan melanjutkan pekerjaan.Salah satu alasan rekanan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut di sebabkan musim hujan di akhir tahun 2022 lalu,ungkapnya. Terkait aksi protes warga menurutnya itu sah-sah saja.Tapi baiknya rekanan melakukan pendekatan kepada warga setempat,kata Onahia diruang kerjanya di dampingi PPK.Sementara itu sampai berita ini ditayang,rekanan belum berhasil dihubungi.

(zegasatu)

Breaking News

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel akhir

Iklan Bawah Artikel