Titi Gantung Yang Sangat Bersejarah, Menjadi Salah Satu Ikon Kota Medan

Titi Gantung Medan

Medan Bintang Online. Kota Medan merupakan kota yang menjadi pelopor kehidupan masyarakat modern sejak zaman Belanda. Kota ini dulunya menjadi pusat kegiatan ekonomi di Sumatra, baik impor maupun ekspor. Sehingga banyak bangunan bersejarah peninggalan zaman kolonial Belanda yang mudah ditemukan dan kondisinya masih terawat hingga kini.

Salah satunya adalah Jembatan Titi Gantung, yang sudah berusia lebih dari dua abad. Jembatan ini berada tidak jauh dari Stasiun Kereta Medan dan Lapangan Merdeka Medan. Jembatan kuno yang bergaya klasik ini menghubungkan Jalan Stasiun Kereta Api menuju Jalan Jawa, Kota Medan.
Dilansir dari travelingmedan, Jembatan Titi Gantung ini sudah berumur lebih dari dua ratus abad karena dibangun pada tahun 1885. Jembatan ini dibangun berawal dari keinginan Belanda untuk membangun sarana transportasi massal di Sumatra Utara pada waktu itu. Dibangunlah jembatan ini agar warga tidak sembarangan melintasi rel.

Jembatan kuno sepanjang 45 meter ini ditopang oleh tembok dengan ketinggian 6-7 meter. Uniknya, meski dibangun di abad ke-18, jembatan ini sudah memperhatikan hak pejalan kaki dengan adanya tangga khusus di kedua sisi pintu keluar masuk.

Setelah masa kolonial Belanda berakhir, Jembatan Titi Gantung beralih fungsi. Satu per satu penjual buku bekas mulai mengisi setiap sudut dengan lapak dan barang dagangan mereka. Bagi pelajar dan mahasiswa, di jembatan ini lah tempat berburu buku bekas di Kota Medan yang termurah sekaligus terlengkap pada masanya.

Medan Tempo Dulu

Namun pada 2013 lalu, sejumlah pedagang buku bekas yang biasa berjualan di sekitar jembatan sudah direlokasi dari Jembatan Titi Gantung. Kini fungsi jembatan tersebut telah dikembalikan seperti awalnya sebagai tempat nongkrong dan wisata.
Dilansir dari correcto.id, selain sebagai sarana penghubung, ternyata jembatan kuno yang bergaya klasik Victoria ini dulunya merupakan tempat favorit Kolonial Belanda untuk menikmati sore hari di Kota Medan. Pada malam hari, banyak orang Belanda yang bersantai di jembatan ini sambil menghisap cerutu.



Dulunya, Jembatan Titi Gantung juga menjadi tempat untuk menyaksikan pengangkutan hasil perkebunan melalui kereta api. Tidak salah jika sampai saat ini, jembatan ini menjadi tempat yang asik untuk sekedar nongkrong sembari melihat aktivitas masyarakat Kota Medan.(Merdeka.com)

Breaking News

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel akhir

Iklan Bawah Artikel